Sering Main Gadget, Picu Anak tak Bisa Pegang Pensil
A
A
A
LONDON - Majunya teknologi membuat gadget tidak bisa dipisahkan oleh aktivitas sehari-hari. Pasalnya, dengan menggunakan gadget, bisa mempermudah berbagai macam pekerjaan.
Sayangnya, kebiasaan menggunakan gadget juga diikuti oleh anak-anak. Bahkan, anak-anak bisa menghabiskan setidaknya empat jam sehari bermain gadget.
Kebiasaan ini pun menyebabkan mereka jarang melakukan permainan di luar ruangan untuk mengasah motorik kasarnya.
Akibatnya, tak jarang anak-anak memiliki motorik kasar dan halus yang lemah. Seperti tidak bisa menggunakan pensil.
Seorang kepala sekolah di Inggris, Bob Drew, sering mendapati anak berusia empat tahun yang masuk sekolah dalam keadaan bagian tubuh atas lemah karena kurangnya aktivitas fisik.
Menurut Bob Drew, saat ini orang tua menilai bermain gadget lebih baik dibandingkan bermain di luar.
Selain itu, sejumlah orang tua juga menilai permainan edukasi digadget bisa memicu anak lebih pintar. Padahal, kebiasaan ini menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik anak.
"Tangan anak-anak menjadi lemah sehingga tidak bisa menggunakan pensil. Tulisan tangan mereka pun sangat buruk. Hal ini diakibatkan karena terlalu banyak menggunakan perangkat digital," papar Drew yang dilansir dari Daily Mail.
Berbagai permainan fisik seperti memanjat pohon atau bermain bola, sudah mulai ditinggalkan anak laki-laki.
Sementara, anak perempuan jarang bermain dengan benda-benda kerajinan, seperti manik-manik atau menguncir rambut.
Sayangnya, kebiasaan menggunakan gadget juga diikuti oleh anak-anak. Bahkan, anak-anak bisa menghabiskan setidaknya empat jam sehari bermain gadget.
Kebiasaan ini pun menyebabkan mereka jarang melakukan permainan di luar ruangan untuk mengasah motorik kasarnya.
Akibatnya, tak jarang anak-anak memiliki motorik kasar dan halus yang lemah. Seperti tidak bisa menggunakan pensil.
Seorang kepala sekolah di Inggris, Bob Drew, sering mendapati anak berusia empat tahun yang masuk sekolah dalam keadaan bagian tubuh atas lemah karena kurangnya aktivitas fisik.
Menurut Bob Drew, saat ini orang tua menilai bermain gadget lebih baik dibandingkan bermain di luar.
Selain itu, sejumlah orang tua juga menilai permainan edukasi digadget bisa memicu anak lebih pintar. Padahal, kebiasaan ini menyebabkan terhambatnya perkembangan fisik anak.
"Tangan anak-anak menjadi lemah sehingga tidak bisa menggunakan pensil. Tulisan tangan mereka pun sangat buruk. Hal ini diakibatkan karena terlalu banyak menggunakan perangkat digital," papar Drew yang dilansir dari Daily Mail.
Berbagai permainan fisik seperti memanjat pohon atau bermain bola, sudah mulai ditinggalkan anak laki-laki.
Sementara, anak perempuan jarang bermain dengan benda-benda kerajinan, seperti manik-manik atau menguncir rambut.
(sbn)